Minggu, 09 November 2014

Perbedaan HDDD (harddisk) dengan SSD (Solid State Drive)

,


Tentunya kira tidak asing lagi ketika mendengar hard drive. Hard drive adalah media penyimpanan data yang sifatnya permanen. Ketika computer dimatikan atau melakukan restart, data yang ada di hard drive tidak hilang. Pertama kali ditemukan oleh IBM di tahun 1956. Ketika computer masih berukuran sebesar lemari, dan hard drive ini berisi piringan cakram yang dapat merekam data secara magnetic.Bisa dilihat di gambar dibawah ini bahwa ukuran harddisk 5 mb bisa sebesar lemari di tahun 1956.


Gambar 1. Hard Disk Drive Ukuran 5 MB di Tahun 1956


Memang Hard disk drive atau HDD memiliki umur paling tua, tetapi sampai saat ini mayoritas pc atau laptop masih menggunakan HDD untuk media penyimpanan. Karena ukuran HDD saat ini yang mengecil tapi dengan kapasitas yang semakin besar. Untuk HDD ukuran 3,5” sekarang bisa menampung untuk 3 TB atau 3000 Gb. Sungguh kapasitas yang sangat besar. Lalu untuk ukuran 2,5” dapat menyimpan 1 Tb. Tetapi Harddisk memiliki kelemahan yakni speed atau kecepatannya yang tergolong rendah. Kecepatan read/write masih di kisaran 30-60 mbps. Jadi untuk kalangan pengguna computer kelas berat, tentu hal ini merupakan hambatan dalam melakukan pekerjaan.

 Gambar 2. Isi dari Hard Disk Drive

Lalu belakangan ini muncul yang namanya SSD atau Solid State Drive. Apa itu solid state drive ? Solid state drive merupakan media penyimpanan dimana ia tidak menggunakan piringan cakram pada biasanya namun menggunakan Memori NAND Flash yang bersifat non-violate dimana tidak memerlukan arus listrik untuk melakukan penyimpanan data.
Gambar 3. Solid State Drive dan Isinya

Di tahun 1970-1980an teknologi ini mulai digunakan untuk supercomputer milik IBM, Amdahl dan crat. Tetapi harganya yang sangat mahal menyebabkan teknologi SSD di masa itu tidak popular. Lambat laun perkembangan SSD mulai terlihat. Yang paling menonjol ialah di tahun 2007 dimana SSD sudah mulai medapatkan simpati dari pabrikan Laptop dan netbook. Di tahun 2008 muncul SSD berukuran 256 Gb yang diluncurkan oleh Samsung. Dan belakangan ini sudah muncul yang berukuran 500gb.
Namun SSD pun memiliki kelebihdan dan kekurangan. Untuk kelebihannya SSD menggunakan konsumsi daya listrik yang sangat kecil yakni hanya menggunakan 1 watt untuk ukuran 2,5”, sedangkan HDD menggunakan daya 2,1 watt. Hal ini sangat terasa bagi pengguna laptop atau netbook dengan daya tahan baterai yang tidak terlalu kuat. Lalu kecepatan baca dan tulis SSD bisa mencapai 10x lipat lebih cepat dibanding hard disk atau HDD. Sehingga kita-kira kecepatan baca dan tulisnya di kisaran 400-600mbps. SSD juga tidak mempunyai delay dalam melakukan penulisan atau pembacaan data. Bayangkan HDD itu harus mencari sector mana disimpan data yang kita minta. SSD menggunakan alamat langsung sehingga mengurangi delay dari read/write itu sendiri. Disamping itu, SSD juga menguntungkan bagi adventurer atau yang bekerja di bidang pertambangan dll, karena SSD tahan banting. SSD hanya berisikan IC dan komponen elektronik lainnya, sedangkan HDD memiliki komponen mekanik yang tidak boleh sampai terkena guncangan keras. SSD juga tidak mengeluaran suara bising karena tidak menggunakan motor untuk menggererakan pekerjaan. Disamping semua kelebihan itu, juga terdapat kelemahan yakni harganya yang masih dikatakan kurang terjangkau. Jikalau 1 juta rupiah bisa membeli HDD ukuran 1 Tb, untuk membeli SSD hanya mendapat 128 Gb. Lalu kapabilitas dari SSD masih dipertanyakan apakan memang tahan untuk menyimpan data puluhan tahun seperti yang HDD lakukan. Serta kecepatan write yang masih dibawah kecepatan read.


Gambar 4. SSHD atau Solid State Hybrid Drive

Lalu munculah invoasi baru yakni SSHD atau Solid State Hybrid Drive. Dimana teknologi ini menggabungkan 2 buah teknologi sebelumnya yakni HDD dan SSD. Kita tahu SSD mahal, berkapasitas penyimpanan yang minim tetapi memiliki kecepatan yang jauh lebih tinggi dibanding HDD. Dan kita juga tahu HDD murah, berkapasitas besar tetapi kecepatannya rendah. Di teknologi SSHD mencoba menggabungkan keduanya sehingga bisa bekerja jauh lebih optimal, berkapasitas besar, dan lebih terjangkau. SSHD terinci dari SSD yang mendukung kecepatan membaca dan menulis yang sangatlah cepat, HDD mendukung di kapasitas yang sangat besar dan ketahanannya untuk penyimpanan data. Namun ketika dilakukan uji coba benchmark, SSHD ini masih kurang mengesankan bagi para pengguna karena kecepatannya tidak sestabil SSD sendiri dan SSHD dianggap hanya menawarkan beberapa improvisasi untuk start-up program dan saat melakukan shutdown. Operating system saat ini yang mendukung penggunaan SSHD ialah Windows 8.1. Microsoft sadar teknologi ini sangat diperlukan untuk meningkatkan daya kerja dari sebuah pc atau laptop. Dan pada April 2013, WD mengumumkan SSHD berukuran 2,5” serta memiliki ketebalan hanya 5mm ke pasar. Spesifikasinya ialah HDD berukuran 500 gb dan NAND Flash yang terdiri dari 3 model yakni 8 gb, 16 gb dan 24 gb. Bagaimana anda berminat untuk migrasi ke SSHD atau SSD ?

0 komentar to “Perbedaan HDDD (harddisk) dengan SSD (Solid State Drive)”

Posting Komentar